Kamis, 20 Maret 2014

KAPITA SELEKTA JIWA KEWIRAUSAHAAN

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah
Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa kewirausahaan adalah sebuah hal yang perlu di usahakan secara mendalam disertai dengan semangat dari setiap individu tersebut, akan tetapi hal tersebut harus di imbangi dengan startegi atau kapita selekta kewirausahaan agar usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan lancar.
Sulitnya mencari solusi pekerjaan yang sesuai dengan keinginan adalah salah satu kendala yang dihadapai masyarakat Indonesia khusunya kaum muda karena keterbatasan kemampuan dan skill yang dimiliki serta tidak sesuainya keinginan perusahaan dengan skill yang dimiliki untuk dipekerjakan. Seharusnya ini menjadi salah satu pembangkit semangat jiwa untuk mulai belajar mandiri tanpa mengandalkan pekerjaan dari orang lain salah satu caranya adalah dengan berwirausaha.
Bewirausaha dapat membentuk kepribadian lebih mandiri tetapi hal ini tidak akan mudah dan penuh tantangan dan hambatan. Salah satu syarat menjadi Seorang wirausahawan adalah harus memiliki jiwa seorang wirausahawan terlebih dahulu, ini merupakan salah satu modal dasar agar dapat menjalankan bisnisnya dengan semangat dan gigih.
Memiliki jiwa seorang wirausahawan harus pula di topang atau di tunjang dengan nilai- nilai lainnya seperti kapita selekta jiwa usaha yang dimiliki serta strategi bisnis selain motivasi atau hal – hal yang berbentuk abstrak positif seperti jujur, pandai, semangat dan lainnya. Kapita selekta jiwa usaha sendiri adalah hal – hal yang dapat membangkitkan dan menumbuhkan jiwa usaha.
Latar belakang masalah diatas memberikan gambaran mengenai tema dan judul yang akan di bahas dalam karya tulis ini yaitu Kapita Selekta Jiwa Wirausaha karena keduanya memiliki hubungan yang perlu untuk dipelajari.
B.     Rumusan masalah
Hasil dari pemaparan latar belakang masalah diatas dapat dijadikan dasar untuk merumuskan permasalahan karya tulis ini dengan dirumuskan dalam bentk pertanyaan – pertanyaan sebagai berikut:
1.      Apa itu kapita selekta dan jiwa wirausaha ?
2.      Hal – hal apa saja yang harus diperhatikan dalam kapita jiwa wirausaha ?

C.    Tujuan penulisan
Secara umum karya tulis ini bertujuan
1.      Untuk Memeparkan pengetahuan mengenai kapita selekta dalam wirausaha dan jiwa wirausaha
2.      Untuk mengetahui hubungan yang terkait di antara keduanya.
Sedangkan secara khusus tujuan dibuatnya karya tulis ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan
D.    Manfaat penulisan
Manfaat ditulisnya karya tulis ini dapat di bedakan menjadi dua yaitu manfaat secara umum dan khusus, secara umum manfaat karya tulis ini adalah untuk
1.      Sebagai sarana representative bagi mahasiswa dan kalangan yang membutuhkan informasi dan pengetahuan mengenai kapita selekta dan jiwa wirausaha
2.      Memberikan pengetahuan bagi yang membaca karya tulis ini mengenai kapita selekta jiwa wirausaha
Sedangkan secara khusus di buatnya karya tulis ini adalah untuk
1.      Sebagai sarana bacaan atau bahan bacaan dalam diskusi di kelas mengenai kewirausahaan
2.      Memberiakn pengetahuan bagi penulis sendiri menganai kapita selekta dan jiwa wirausaha 











BAB II
PEMBAHASAN
Kapita Selekta Jiwa Wirausaha
            Kapita selekta dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah bunga rampai karya ilmiah yang dianggap penting, jika kapita selekta di kaitkan dengan disiplin ilmu kewirausahaan maka akan menghasilkan penjelasan sesuatu hal yang penting dalam menunjang jiwa wirausaha
Jiwa kewirausahaan adalah nilai intuisi seorang wirausahawan untuk dapat berusaha secara mandiri atau dengan kata lain Jiwa wirausaha adalah jiwa kemandirian untuk mencari sebuah sumber penghasilan dengan membuka usaha ataupun menyalurkan kreatifitas yang dimiliki sesorang untuk kemudian dijadikan sebuah lahan untuk mencari penghasilan.
 jiwa kewirausahaan ditanamkan sejak seseorang mulai sadar bahwa materi itu merupakan kebutuahn penting untuk hidup di dunia ini sehingga ia berusaha untuk memulainya seperti berjualan barang atau jasa. sesorang akan belajar untuk lebih mandiri, berfikir kritis, dan maju apabila ditanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini, kerena dia akan berfikir tentang bagaimana mengolah hasil dari keterampilan ataupun hasil pembelajaran yang selama ini dia lakukan untuk dijadikan sebuah karya yang dapat dijual, entah itu makanan, pakaian, jasa, atau barang-barang lain.
Jiwa wirausaha dapat berkembang seiring dengan inginnya seseorang mencari penghasilan secara mandiri dan biasanya dari faktor keadaan ekonomi yang tidak mendukung, sehingga banyak jiwa kewirausahaan yang tertanam dibenak seseorang akibat desakan ekonomi tersebut, umur bukanlah ukuran untuk menanamkan jiwa kewirausahaan tapi kesadaran akan betapa bernilainya uang untuk dihasilkan, karena banyak dari para wirausahawan memiliki keinginan berwiraswasta karena timbul keinginan terbesar yaitu mencari uang.
Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia  wirausaha adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak cara yang dapat dilakukan misalnya:
a.    Melalui pendidikan formal. Kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah maupun tinggi menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah kewirausahaan
b.    Melalui seminar-seminar kewirausahaan. Berbagai seminar kewirausahaan seringkali diselenggarakan dengan mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan sehingga melalui media ini kita akan membangun jiwa kewirausahaan di diri kita
c.    Melalui pelatihan. Berbagai simulasi usaha biasanya diberikan melalui  pelatihan baik yang dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan outdoor). Melalui pelatihan ini, keberanian dan ketanggapan kita terhadap dinamika perubahan linghkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan dikembabngkan
d.   Otodidak maksudnya adalah melalui berbagai media atau cara kita bisa menumbuhkan semangat berwirausaha. Misalnya melalui biografi pengusaha sukses (sucess story), media televisi, radio majalah koran dan berbagai media yang dapat kita akses  untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita.
            Memunculkan semangat berwirausaha dari dalam jiwa harus memperhatikan hal – hal berikut ini :
1.      Berani bermimpi
            Pelaku wirausaha harus berani bermimpi, bahkan juga disaat krisis ekonomi. Wirausaha harus yakin bahwa mimpi atau visi sama dengan cetak biru dari realita, sesuatu yang dapat menjadi kenyataan. Sebagai pemimpin, wirausaha harus punya ilmu “obor”. Ia harus dapat menerangi sekelilingnya. Wirausaha dengan visi besar akan dapat menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan penuh motivasi.
            Bill gates pun memulai kesuksesannya dengan mimpi, bahwa personal computer akan tersedia dirumah setiap orang. Untuk merealisasikan mimpi itu ia rela drop out dari studynya dan kemudian memilih menekuni Microsoft. Ternyata berhasil kini ia menjadi salah satu orang terkaya didunia.
2.      Berani mencoba
            Keberhasilan dalam bisnis sangat dipengaruhi oleh semangat kewirausahaan yang tinggi. Keberanian untuk mencoba dan terus mencoba harus dimiliki oleh wirausaha. Dalam bisnis modern, kita tidak akan dapat hidup tanpa memiliki sikap berani mencoba. Tidak ada saupun orang didunia ini, termasuk didalam dunia usaha yang dapat menggantikan keberanian mencoba. Dunia ini sudah banyak dengan pengangguran yang berijazah sarjana. Tenyata hanya dengan berani mencoba da mencoba itulah yang dapat menentukan kesuksesan bisnis kita.
3.      Berani gagal
            “ hanya orang yang berani gagal total yang akan meraih keberhasilan total ”. kata John F. Kennedy. Kata-kata itu bukan hanya sekedar retorika, melaikan sudah banyak yang membuktikan.
            Kegagalan memang kata yang tidak enak didengar. Kegagalan bukan sesuatu yang disukai. Orang lebih suka melihat orang yang sukses dibandingkan melihat orang yang gagal. Jadi bila wirusaha yang mengalami kegagalan, angan berharap orang memujimu. Jadi bagi orang yang gagal, tidak ada gunanya murung dan terus memikirkan kegagalannya. Ia justru harus lebih tertantang dengan usaha yang sedang dijalani, yang mengalami kegagalan itu. Wirausaha harus menggunakan kegagalan itu untuk menemukan kekuatan baru untuk meraih kesuksesan.
4.      Peluang bisnis ada disekitar kita
            Modul ini mengungkapkan dimana orang dapat menangkap peluang bisnis yang ada disekitar kita. Istilah populernya, Economic Orbit of Opportunity ( EOO ). Peluang bisnis ada disetiap lingkungan. Referensinya juga ada di lingkungan.
            Peluang bisnis juga ada di lingkungan keluarga, dimulai dari bisnis makanan kering atau catering. Peluang juga terdapat dilingkungan kerja, organisasi, dan tetangga. Dilingkungan pergaulan, jika punya produk tertentu bia menjadi peluang bisnis.
            Peluang bisnis bisa diraih jika jeli dan gigih. Pepatah mengatakan: “ tidak ada usaha, tidak ada hasil ”. oleh karena itu jangan ragu untuk meraih setiap peluang bisnis yang ada. Besar kecilnya peluang jangan jadikan masalah. Tangkap dulu peluang itu karena peluang berikutnya akan mengikuti.
5.      Memulai bisnis baru
            Untuk memasuki dunia usaha, caranya hanya dengan memulai dan membuka usaha baru, memulai sesuatu yang sama sekali baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya.pada awalnya calon wirausahaakan dibayangi rasa ragu, dari mana akan memulai usaha. Setiap tahun banyak orang yang memasuki dunia usaha, ada tiga cara untuk melakuannya, yakni dengan memilih bisnis yang sudah ada, menjadi partner sebuah franchise, atau dengan memilii bisnis baru.
            Orang harus berani memulai bisnis baru meski bukan hal mudah. Dibutuhkan analisis dan perencanaan yang serius untuk melakukannya. Percayalah bahwa memulai bisnis baru tidak terlalu sulit. Ide bisnis baru dapat berasal dari mana saja dan dalam berbagai cara.
6.      Memulai bisnis tanpa uang tunai
            Ada banyak sumber modal, seperti uang tabungan, uang pesangon, pinjaman dari bank, koperasi, lembaga keuangan, atau dari pihak lainnya. Jika tidak memiliki tabungan dsb. Masih ada cara untuk memulai bisnis, misalnya dengan menjadi perantara jual beli rumah, mobil dan lain sebagainya. Orang dapat memulai usaha dengan mensyaratkan konsumen untuk membayar dimuka.
            Orang tiak boleh berkecil hati dan takut dipandang rendah bila tidak memiliki modal uang tunai namun berhasrat untuk memulai bisnis. Dengan demikian kemauan besar untuk menjadi wirausaha, selalu ada jalan untuk memulai.
7.      Belajar bisnis sambil jalan
            Untuk meraih sukses bisnis, seseorang dapat meniru sukses orang lain. Baik pada strategi ataupun pilihan usaha. Untuk menjadi pengusaha sesungguhnya juga tidak harus punya pengalaman bisnis yang mumpuni dulu. Pengalaman bisnis yang mumpuni bisa diraih sambil jalan. Bila ingin memulai usaha, jangan terlalu banyak berpikir.
8.      Sukses adalah guru yang buruk
            Robert T kiyosaki dalam buku Cash Flow Quadrant menyatakan bahwa sukses merupakan guru yang burk, walau hal ini hanya berlaku untuk dirinya sendiri. Artinya, wirausaha sebaiknya tidak berguru pada kesuksesan sendiri justru menyebabkan orang kurang semangat, tidak kreatif, lengah dan sombong.  Kesuksesan seseorang bisa menjadi jalan sukses bagi orang lain.
9.      Rezeki dapat direncanakan
            Rezeki sudah ada yang mengatur. Rezeki membutuhkan peluang untuk mendatangi seseorang. Mana mungkin rezeki datang setiap hari pada orang yang setiap hari hanya diam. Orang yang menekuni dunia usaha sangat mungkin untuk mendapat rezeki yag relative besar. Rezeki besar hanya datang pada pihak yang tepat. Hal ini bisa direncanakan, tinggal kita berani atau tidak.
10.  Keceerdasan emosional wirausaha
            Orang pertama yang memperkenalkan kecerdasan emosional adalah Daniel Goleman. EQ, ia mengungkapkan bahwa 5 wilayah kecerdasan emosi, yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenal emosi orang lain, dan membina hubungan. Bila mampu mengelola kelima wilayah utama kecerdasan emosi tersebut maka perjalanan bisnis apapun yang dilakukan akan lebih berpeluang untuk berhasil.
            Wirausaha yang memiliki kecerdasan emosional optial memiliki peluang lebih untuk mencapai pncak keberhasilan, dan dapat mentransformasikan situasi sulit. Ia selalu peka terhadap peluang usaha.
11.  Emosi dalam bisnis
            Emosi bisnis bagi wirausaha sangat penting perananya, apalagi dalam menghadapi tantangan bisnis di millennium ke tiga. Emosi mampu memicu kreativitas dan inovasi. Banyak orang belum sungguh-sunggh menyadari dan manghargai peran penting emosi. Orang lebih sering menganggap emosi sebagai kelemahan, yang bahkan tidak boleh ada dalam bisnis.
            Ada banyak study yang mengungkapka bahwa emosi penting sebagai “energy pengaktif”, nila etika, misalnya kepercayaan, integritas, empati, keuletan dan kreadibilitas.
12.  Menyelaraskan otak berpikir dan otak emosional
            Penelitian Goleman mengingatka bahwa didalam menggeluti dunia usaha, orang seharusnya menyelaraskan otak berpikir dan otak emosional, otak berpikir yaitu otak kiri dan otak emosional yaitu otak kanan.
            Bila otak emosional lebih dominan, orang tidak dapat berpikir jernih, sering bertindak gegabah dan melakukan kesalahann fatal dalam mengambil keputusan. Jika otak berpikir lebih dominan, orang cenderung menjadi analisis, mengambil tindakan tanpa mempertimbangkan perasaan orang lain. Hal itu menyebabkan hilangnya kegairahan dan antusiasme bisnis.
13.  Mencerdaskan otak kanan
            Upaya memperdayakan otak kanan semakin hari semakin penting, baik itu untuk kehidupan sehari-hari maupun untuk melakukan kegiatan bisnis. Cara mencerdaskan otak kanan antara lain: pertama, orang harus lebih banyak melakukan kegiatan dialam terbuka, seperti berenang, memancing dan sebagainya. Kedua,melatih diri untuk berpikir divergen, menyebar, loncat-loncat, suka humor. Ketiga,mengaktifkan kemampuan bawah sadar misalnya menerima suatu pelajaran dengan mata terpejam. Keempat, melalui pendekatan religious seperti melakukan dzikir dalam hati, dan ibadah lainya, puasa juga dapat mencerdaskan otak kanan.
14.  Pengusaha climber
            Hari K. Lasmono mengungkapkan bahwa untuk dapat sukses dalam bisnis maupun karier, orang tidak cukup hanya mengandalkan IQ ( Intelligent Quotient ) dan EQ ( Emotional Quotient ), Tapi juga AQ ( Adversity Quotient ) karena merupakan perpaduan antara IQ dan EQ, AQ bisa saja diaertikan keandalan mental. Daniel Goleman pernah mengatakan, banyak pengusaha ber IQ tinggi, namun usahanya cepat jatuh. Sedang yang ber-IQ biasa saja justru berkembang.
            AQ mempunyai 3 bentuk, yaitu sebagai berikut:
1.      AQ adalah suatu kerangka kerja konseptual baru dalam memahami dan meningkatkan semua bagian dari keberhasilan.
2.      AQ adalah suatu ukuran untuk mengetahui respons seseorang terhadap kesulitan hidup.
3.      AQ adalah seperangkat alat yang memiliki dasar ilmiah untuk memperbaiki kemauan respon seseorang terhadap seseorang.
15.  Wirausaha kreatif
            Dunia wirausaha merupakan duia yang unik. Itu sebabnya mengapa wirausaha dituntut selalu kreatif. Dari kreativitasnya akan terbukti bahwa ia betul-betul memiliki citra kemandirian yang mampu memukau banyak orang sehingga kemudian dengan rela mengikutinya. Bisnis modern tidak mungkin dapat hidup dan berkembang bila tidak ditunjang oleh kemampuan menciptakan sesuatu yang baru setiap hari, walau hal itu hanya hasil penggabungan berbagai unsur yang telah ada sebelumnya sehingga kemudian menjadi suatu bentuk baru yang berbeda.
            Menurut banyak ahli, kreatif dan inovatif adalah:
1.     Inovatif merupakan bakat, misalnya seniman yang menghasilkan karya seni tertentu, sulit untuk dipelajari atau diajarkan.
2.     Dapat dipelajari, misalnya setiap perusahaan memiliki berbagai strategi untuk menarik konsumen.
16.  Optimisme wirausaha
            Dalam situasi apapun, wirauhan harus tetap optimis dalam menggeluti bisnisnya. Sebab keberanian wirausaha dalam menggeluti bisnisnya terletak pada optimisme. Dengan tetap optimism aka kita akan terus termotivasi dan cemerlang dalam memanfaatkan peluang bisnis. Sebaliknya, sikap pesimis akan membuat semangat menjadi runtuh.
17.  Mengembangkan entre-Q
            Orang yang ingin masuk ke dunia bisnis selalu dihantui perasaan takut untuk berbuat sesuatu. Padahal tidak ada salahnya orang belajar dari kesalahan yang pernah diperbuat. Setiap orang  harus berani memulai atau mengembangkan bisnisnya sendiri. Itulah manfaat kecerdasan wirausaha, yang disingkat Entre-Q.
            Sebagian besar wiausaha yang memiliki Entre-Q selalu mengedepankan semangat dan spiritualnya setiap kali menghadapi tantangan. Entre-Q dapat dikembangkan dengan cara memperbanyak pengalaman secara langsung. Banyak praktik, anyak mencoba.
18.  Pemimpin bukan manager
            Berani menghadapi resiko dan memiliki motivasi untuk selalu menjadi nomor satu. Ide-ide bisnisnya orisinal, dan menaruh mata ke masa depan serta memiliki prespektif jauh kedepan dengan penuh kepercayaan diri. Itu salah satu profil seorang pemimpin.
            Pakar manajemen mengatakan bahwa pemimpin selalu melakukan hal-hal yang benar, sementara manajer hanya mampu melakukan hal-hal dengan benar. Bagi pemimpin berpikir loncat-loncat, jangkauannya seringkali panjang sehingga terkadang membingungkan bawahannya. Lain halnya dengan manajer, jangkauan idenya atau gagasannya pendek, wawasannya relative kering.. kewajibannya adalah melakukan tugas dengan benar.
            Sifat-sifat yang dimiliki seorang pemimpin menurut Leonardus Saiman ( 2009 ) adalah:
1.      Pendidikan umum yang luas
2.      Kematangan mental
3.      Sifat ingin tahu
4.      Kemampuan analisis
5.      Keterampilan komunikasi
6.      Keterampilan mendidik
7.      Berani mengambil risiko
8.      Ada naluri prioritas
19.  Jadi pemimpin atau bawahan
            Seorang bawahan biasa bekerja karena terdorong oleh emosi, sementara pemimpin bekerja atau berbisnis lebih karena terdorong oleh karakternya. Jika merasa senang, biasanya bawahan melakuan tugasnya dengan benar. Beda dengan pemimpin, ia selaluberusaha melakukan segala pekerjaannya dengan benar baru kemudian merasa senang dengan prestasi kerjanya. Seorang bawahan membuat keputusan apapun berdasarkan popularitas, pemimpin ddalam membuat keputusan apapun, termasuk bisnis, lebih berdasarkan pada prinsip bukan popularitas.
20.  Manajer berjiwa wirausaha
            Memajukan perusahaan bukanlah suatu hal yang mustahil asalkan mau berusaha mewujudkannya. Perusahaan harus dikelola dengan jiwa wirausaha. Lain halnya dengan perusahaan yang dipimpin dengan jiwa wirausaha, denga manajer yang benar-benar memiliki jiwa wirausaha. Perusahaan yang demikian memiliki peluang lebih untuk berkembang. Perusahaan begini lebih siap menghadapi persaingan bisnis di era global.
21.  Mega wirausaha
            Kegairahan untuk menciptakan pengusaha baru, terutama bagi yang talah memiliki bisnis yang sudah mapan, hal itu sebagai salah satu tanda bahwa sesungguhnya pengusaha tidak hanya antusias untu memajukan bisnisnya sendiri., tetapi juga mempunyai tanggung jawaba social yang tinggi. Sosok pengusaha seerti inilah yang pantas disebut mega wirausaha.
            Sosok mega wirausaha sesungguhnya merupakan sosok pengusaha yang benar-benar memiliki tugas mulia. Kini banyak pengusaha yang sadar untuk membimbing karyawan, manager, saudara,dan relasinya untuk menjadi pengusaha.
22.  Menciptakan wirausaha baru
            Pad era otonomi daerah saat ini, pendidikan kewirausahaan sangat dibutuhkan karena pendidikan ini mampu menciptakan banyak pengusaha baru. Perlu ada upaya intensif untuk menciptaan pengusaha baru. menjadi pengusaha bukan diajarkan, tetapi dididik dalam pengertian nonformal. Dalam kaitan dengan pemberlakuan otonomi daerah, banyak dibutuhkan pengusaha baru didaerah.




















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pemnbahasan pada bab II yang telah di paparkan mengenai apa itu kapita selekta jiwa wirausaha dapat penulis ambil suatau kesimpulan sederhana yaitu yang dimaksud dengan kapita selekta jiwa wirausaha adalah  seangkaian hal atau beberapa hal yang menunjang dalam membangkitkan dan mengembangkan jiwa kewirausahaan.
B.     Saran
Saran dari penulis tanpa maksud untuk menggurui atau memprofokasi dan hanay berbentuk himbauan adalah di harapkan bagi setiap kaula muda khususnya di Indoneisa agar membangkitkan jiwa wira usaha mereka dengan startegi kapita selekta agar dapat terarah dengan baik.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar